Jumat, 25 Februari 2011

KERJA atau BISNIS?

Sumber: http://www.anneahira.com/

Kemarin malam, saya menulis pertanyaan di facebook pada teman-teman, yang mana yang mereka inginkan? Jadi pebisnis atau bekerja untuk sebuah perusahaan? Kurang dari 1 jam saya mendapatkan lebih dari 200 komentar.
Saya perhatikan dari setiap jawaban, ternyata hampir semuanya menginginkan jadi PEBISNIS. Alasannya bermacam-macam, ada yang berpikir dengan berbisnis uangnya bisa lebih banyak, bisa mengatur waktu sendiri, ada juga yang ingin jadi BOS dan lain-lain.

Pertanyaannya: SUDAHKAH mereka memulai?
Atau hanya 'sekedar keinginan'?

Adalah hal yang sering saya dengar dari banyak orang, mereka mengaku ingin sukses, tapi selalu memiliki alasan, salah satunya tidak punya modal

Tidak jarang orang mengirimkan kepada saya, mengaku ingin sukses, ingin menjalankan bisnis seperti saya, lalu di belakang emailnya dibumbui sayang Ahira, saya tidak punya modal.
Jika ada orang mengirimkan email seperti itu, saya selalu menjawab:

Teman..Lapar adalah MODAL untuk mencari makan
Haus adalah MODAL untuk mencari minum

Ketidaktahuan adalah MODAL untuk mencari tahu

Bodoh adalah MODAL untuk menjadi pintar

Tidak punya 'modal', adalah MODAL untuk mencari dan mendapatkan modal yang Anda perlukan.
JIKA ANDA BENAR-BENAR MENGINGINKANNYA, ANDA AKAN MENEMUKAN JALANNYA!

Saya berani mengatakan seseorang tidak akan pernah bisa menjadi PEBISNIS sukses jika dia tidak bisa atau tidak mau mengusahakan APA yang dia perlukan.

Jika Anda benar-benar ingin menjadi seorang PEBISNIS dan SUKSES, Anda harus siap Memecahkan setiap masalah-masalah yang ada di depan mata, sebelum mengecap yang namanya 'keuntungan'.

Sederhananya, bagaimana kita mau jadi pebisnis, jika pada saat awal saja, dan hanya karena 'tidak punya modal' Anda jadikan alasan untuk tidak bergerak maju.

Anda bayangkan, jika Anda menjadi seorang pebisnis, kita buat saja contoh yang mudah dipahami dan dibayangkan: Saya mendirikan perusahaan PT. Asian Brain di Indonesia Perusahaan Asian Brain saat ini memiliki ratusan staff di sana sini. Sebagai pebisnis, saya harus bertanggung jawab di antaranya:

Menggaji ratusan staff setiap bulan. Saya *harus berpikir* bagaimana agar perusahaan tetap berjalan, bisa menggaji ratusan staff setiap bulan dan membuat perusahaan semakin maju.

Saya tidak boleh 'merengek' dan tinggal diam, mengharapkan bantuan dan belas kasihan dari orang lain, melontarkan alasan Saya ingin berhasil, tapi saya tidak punya modal untuk menggaji staff saya??

No way...!

Sebagai PEBISNIS, Anda tidak boleh* punya mental seperti itu. Sebagai PEBISNIS Anda ditantang untuk dan menuntaskan segala permasalahan yang menjadi tanggung jawab Anda, bukan orang lain Bagaimana Anda mau jadi pebisnis, jika masalah sendiri Anda lontarkan pada orang lain?
Siapapun yang menjadi Pebisnis, tentunya ingin bisnisnya menjadi besar dan maju bukan? Nah, jika usaha Anda besar, maka tanggung jawab Anda pun akan semakin besar. Tanggung jawab Anda tidak hanya sebatas untuk kepentingan diri sendiri, tapi lebih banyak untuk orang lain. Maka sikap KEPEMIMPINAN pun menjadi mutlak untuk seorang pebisnis.

Menggaji staff hanyalah 'salah satu' dari sekian banyak tanggung jawab yang harus Anda pikirkan pada saat bisnis sudah menjadi besar. Belum memikirkan biaya-kesehatan. ini itu, strategi ini dan itu yang harus selalu dipikirkan untuk kelangsungan usaha kita.

Banyak orang hanya membayangkan nikmatnya jadi pebisnis dari segi 'keuntungan', tapi mereka melupakan USAHA dan kerja keras dalam keseharian. Kegagalan demi kegagalan yang harus mereka pecahkan, dan mereka tidak pernah berhenti hingga apa yang mereka inginkan tercapai.

Jika Anda ingin jadi pebisnis yang berhasil, bersiap-siaplah untuk menelan ratusan kegagalan di awal, sebelum mengecap keberhasilan pertama.

Jangan melihat asyiknya pebisnis dari keuntungan yang mereka dapatkan. Dari Penghasilan mereka yang miliaran. Lihatlah 'babak belur' nya mereka sebelum mencapai pada posisi sekarang.

Menjalankan peluang-usaha bisnis tidak selalu tergantung pada 'modal uang' untuk menjalankannya. Tapi lebih pada pola pikir dan sikap kita yang SIAP akan berbagai macam tantangan.
Teman, kita hidup di dunia nyata, bukan sinetron. Pebisnis sukses tidak hanya asal memberikan tanda tangan, naik mobil mewah dan liburan ke luar negeri.

Yang namanya KERJA KERAS adalah mutlak untuk seorang pebisnis. Berani babak belur di awal. Siapkan mental Anda untuk mengalami kegagalan dan kerugian yang bertubi-tubi. Tidak hanya selalu memikirkan keuntungan.

Belajarlah untuk dewasa di mana Anda benar-benar mau menerima kenyataan bahwa tidak ada yang namanya 'sukses instan' di dunia ini. Tidak ada yang namanya sukses gratisan. Semua diperlukan pengorbanan di awal, jerih payah dan usaha yang sangat tidak sedikit.

Teman, sukses tidak selalu tergantung pada yang namanya uang atau perlu modal. Bukankah banyak di antara kita yang selalu mengatakan uang bisa dicari? Dan ITULAH ujian Anda pertama kali sebagai pebisnis! Ayo pecahkan. Bukan dijadikan sebagai alasan.

Ingat, kita telah diberi modal sejak lahir oleh Yang Maha Pemberi Modal, yaitu: akal pikiran. Gunakanlah itu sebagai modal awal dan modal utama Anda.

Ingat selalu rumusnya:

JIKA ANDA BENAR-BENAR MENGINGINKANNYA, ANDA AKAN MENEMUKAN JALANNYA.

Dan tentunya jangan lupa, awali setiap langkah Anda dengan do'a

Belajar bisnis bersama Anne Ahira di AsianBrain.com




Bisnis Online Dan Online Dengan Reward Gratis Jalan2 Ke LN, Gratis Mobil CRV-BMW dan Cash Award Jutaan Rupiah : < KLIK DISINI >

Sabtu, 19 Februari 2011

DOWNLOAD

Download... sepertinya ini tidak asing buat kalian yang suka dengan pencarian Musik atau Vidio di Internet. Saya sedikit mau berbagi INFO sama teman-teman dimana kalian bisa download, ya mungkin info ini uda banyak yang mengetahuinya... tapi tidak ada salahnya bila info ini saya angkat menjadi salah satu artikel dalam Blog saya, untuk diketahui bagi teman-teman yang mungkin belum mengetahuinya.
Diantaranya adalah 4shared yang punya berbagai macam Penyimpanan online, Unggah, akses, berbagi-pakai musik , video, foto kalian.
Nah asikkan .... kita dapat memilih download apa saja yang kita inginkan, jangan khawatir 4shared berapa biaya yang harus dikeluarkan, disitu kalian bisa GRATIS sesuka hati mau Download apa saja.
ok teman-teman... untuk sementara artikel ini yang dapat saya bagi buat kalian yang mungkin belum mengetahui INFORMASI tentang Download GRATIS berbagai macam Penyimpanan online, Unggah, akses, berbagi-pakai musik , video, foto.

SEMOGA BERMANFAAT BUAT KALIAN.....

Rabu, 09 Februari 2011

Bukti Islam Benar : Kehadiran Teknologi Abad 21 Sudah Dibicarakan Nabi Muhammad di Abad 7

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh

Nabi Muhammad .صلى الله عليه وسلم, sebagaimana kita semua tahu, hidup empat belas abad yang lampau. Catatan-catatan sejarah memperlihatkan bahwa, tatkala al-Qur’an diwahyukan, masyarakat Arab tidak memiliki teknologi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan tentang dunia ini atau alam semesta. Dengan demikian, terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara tingkat sains dan teknologi pada waktu itu, tatkala Nabi Muhammad masih hidup, dengan zaman kita. Sesungguhnya, perbedaan ini terus berjalan pada awal mula abad ke-20 dan ke-21. Sebuah bukti yang gamblang tentang ini adalah bahwa segelintir penemuan teknologi yang namanya tak dapat disebutkan hanya beberapa dekade yang lalu telah menjadi unsur-unsur yang sangat dibutuhkan pada kehidupan kita saat ini.

Meskipun adanya perbedaan-perbedaan yang sangat banyak ini, pada abad ke-7, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلمh memberitahukan sejumlah kebenaran mengenai masa depan. Dalam halaman-halaman berikut, kita akan menelaah hadis-hadis yang menggambarkan tingkat pengetahuan ilmiah dan teknologi Akhir Zaman. Kita akan melihat bahwa apa yang dibicarakan oleh Nabi Muhammad empat belas abad yang lalu sedang menjadi kenyataan pada zaman kita.


Teknologi Kedokteran:

Pada saat itu … usia hidup akan makin bertambah panjang.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazha
Empat belas abad telah berlalu semenjak Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menyampaikan kata-kata ini. Catatan-catatan yang tersimpan mengenai beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa rata-rata harapan hidup pada zaman kita jauh lebih besar daripada pada setiap awal abad sebelumnya. Bahkan, sudah ada suatu perbedaan yang besar sekali antara awal dan akhir abad ke-20. Misalnya, seseorang yang lahir pada tahun 1995 dapat berharap untuk hidup lebih lama 35 tahun daripada seseorang yang lahir pada tahun 1900.

Sebuah contoh lain yang mencolok tentang hal ini adalah, pada masa lalu, jarang orang yang berusia hingga 100 tahun; pada hari ini banyak orang yang mencapai usia tersebut.

Menurut United Nations Department of National Population, selama beberapa tahun terakhir ini, populasi dunia terus mengalami transisi yang luar biasa dari suatu tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke tingkat kelahiran dan kematian yang rendah. Substansi dari transisi ini adalah pertumbuhan dalam jumlah dan proporsi orang-orang yang lebih tua. Peningkatan yang cepat, besar, dan amat bisa dirasakan ini tak pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah peradaban.

Meningkatnya harapan hidup ini tentunya memiliki suatu sebab. Kemajuan layanan kesehatan yang merupakan konsekuensi dari kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan situasi yang demikian. Di samping itu, perkembangan perkembangan dalam ilmu genetika dan pesatnya kemajuan Proyek Gen Manusia (Human Genome Project) segera mengawali lahirnya sebuah era yang sama sekali baru di bidang kesehatan. Kemajuan-kemajuan ini merupakan proporsi yang oleh orang-orang yang hidup pada masa-masa terdahulu tak pernah terbayangkan. Berdasarkan pada semua perkembangan ini, kita dapat mengatakan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman kita telah mencapai hidup yang panjang dan sehat seperti digambarkan dalam hadis di atas.

1400 tahun silam Nabi صلى الله عليه وسلم telah membicarakan kemajuan-kemajuan dibidang sains yang disebutkan diatas.

Pendidikan:


Sebuah perbedaan signifikan yang membedakan abad ke20 dan ke-21 dengan abad-abad sebelumnya adalah majunya kemampuan baca tulis. Pada masa-masa yang lebih awal, kemampuan baca tulis hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki status istimewa, sedangkan, menjelang akhir abad ke-20, UNESCO dan organisasi-organisasi pemerintah dan swasta lainnya, telah menyelenggarakan kampanye-kampanye di seantero dunia untuk melawan kecenderungan ini. Mobilisasi sumber-sumber daya pendidikan ini, dengan bantuan penemuan-penemuan teknologi dan layanan-layanan kemanusiaan, telah membuahkan hasil pada zaman kita. Menurut sebuah laporan dari UNESCO, rata-rata tingkat kemampuan baca tulis pada tahun 1997 adalah 77,4%.21

Angka ini tentu saja adalah yang tertinggi dalam 14 abad. Pada saat yang sama, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menggambarkan masyarakat pada Akhir Zaman dalam hadis beliau:
Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)

Melalui media proyek-proyek dapat terwujud dengan teknologi baru, taraf kemampuan baca-tulis sekarang ini meningkat pada angka rata-rata 80%.
Waktu dimana kita hidup di dalamnya, dengan bangunan-bangunannya yang menjulang tinggi, dan perlombaan dalam mengembangkan teknologi bangunan gedung, telah diungkapkan dalam hadis 14 abad yang lalu.

Teknologi Konstruksi:


Suatu tanda kemajuan teknologi pada abad di mana kita hidup dan, yang mana Nabi Muhammadصلى الله عليه وسلم telah menyebutkannya adalah dibangunnya gedung-gedung yang tinggi.
Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedung-gedung yang sangat tinggi dibangun.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.
(HR. Bukhari)

Bila kita tilik sejarah arsitektur dan teknik, kita lihat bahwa gedung-gedung berlantai banyak mulai dibangun hanya menjelang akhir abad ke-19. Perkembangan-perkembangan teknologi, meningkatnya penggunaan baja dan lift mempercepat laju pembangunan struktur-struktur yang disebut pencakar langit. Pencakar langit telah menjadi sebuah bagian penting dari arsitektur abad ke-20 dan ke-21, dan pada hari ini telah menjadi sebuah lambang prestise. Apa yang dikatakan oleh hadis tadi telah menjadi kenyataan: manusia memang telah berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung tinggi, dan bangsa-bangsa pun saling berlomba-lomba dalam membangun pencakar langit tertinggi.

Teknologi Transportasi:

Di sepanjang sejarah sudah ada suatu hubungan langsung antara kekayaan dan kekuatan rakyatnya dengan teknologi transportasinya. Masyarakat-masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan sistem transportasi yang efektif dapat meningkatkan taraf kemajuan mereka.

Berbicara tentang karakteristik-karakteristik Akhir Zaman, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda mengenai perkembangan transportasi:

Hari Akhir tidak akan tiba hingga ... waktu berjalan dengan cepatnya.(HR. Bukhari)
Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.(H.r. Ahmad, Musnad)

Pesan dari hadis di atas cukup jelas. Pada Akhir Zaman, jarak-jarak yang sangat jauh akan ditempuh dalam waktu yang singkat oleh kendaraan-kendaraan baru. Pada zaman kita, pesawat terbang supersonik, kereta api dan kendaraan-kendaraan canggih lainnya dapat, dalam sekian jam saja, melintasi jarak yang dulunya ditempuh selama berbulan-bulan, dan melakukannya dengan lebih mudah, nyaman, dan aman. Dalam hal ini, isyarat yang diriwayatkan dalam hadis tadi telah menjadi kenyataan.

Pada abad ke-20 dan 21, teknologi benar-benar telah sampai pada tingkat yang canggih. Khususnya di bidang teknologi transportasi, arsitektur, dan bidang-bidang permesinan, perkembangan-perkembangan yang menakjubkan telah tercapai.

Al-Qur’an menyebutkan kendaraan-kendaraan yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi modern:

Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan(menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Q.s. an-Nahl: 8).


Di sini, kita dapat memikirkan dengan mendalam makna ungkapan “waktu akan berjalan dengan cepat” dalam hadis pertama, dari sudut pandang apa yang telah kami ceritakan. Jelaslah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pada waktu Akhir Zaman, tugas-tugas akan dirampungkan dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan kurun-kurun waktu lainnya. Sungguh, kemajuan-kemajuan dalam sains telah memungkinkan adanya peluang bagi hampir semua hal untuk diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat dan dengan hasil yang jauh lebih baik. Sebuah hadis serupa menguatkan pandangan ini:

Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.
(HR. Tirmizi)

Misalnya, berabad-abad yang lalu, komunikasi internasional, yang lamanya sampai berminggu-minggu, kini dapat ditempuh dalam hitungan detik saja dengan menggunakan Internet dan teknologi komunikasi modern lainnya. Pada masa lalu, barang-barang yang dulunya sampai ke tujuan setelah menempuh perjalanan selama berbulan-bulan dalam kafilah-kafilah, kini dapat dikirim dengan cepat. Pada hari ini, jutaan buku dapat diterbitkan dalam waktu yang beberapa abad yang lalu hanya dapat untuk menghasilkan satu buah buku saja. Hal-hal sehari-hari sudah begitu saja menjadi hal yang lazim, seperti kebersihan, cara-cara penyajian makanan, dan keperluan untuk perawatan anak-anak, sudah tidak lagi menghabiskan banyak waktu berkat adanya keajaiban-keajaiban teknologi modern.

Kita dengan mudah dapat memberikan sekian banyak contoh seperti itu. Akan tetapi, yang harus kita pikirkan dengan mendalam di sini adalah tanda-tanda yang diberitahukan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pada abad ke-7 dulu yang kini sedang menjadi kenyataan.

Tanda lainnya lagi dari Akhir Zaman yang diberitahukan dalam hadis-hadis adalah tersebar luasnya perdagangan (Diriwayatkan oleh Ibnu Masud raddiallahu'anhum.)
yang seiring dengan kemajuan-kemajuan di bidang transportasi. Transportasi-transportasi modern telah memungkinkan tiap negeri di dunia ini untuk melakukan hubungan perdagangan yang erat dengan negeri-negeri lainnya.

Teknologi Komunikasi:

Sebagian dari informasi paling menarik yang diberitakan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم terdapat dalam hadis beliau yang menggambarkan teknologi komunikasi di masa modern. Salah satu hal yang beliau katakan cukup mencengangkan:

Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(HR. Tirmizi)


Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun melihat bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sedang membuat sebuah perbandingan.

Mari kita tanyakan kepada orang-orang pada zaman sekarang: “Benda berbicara apa yang dapat kita perbandingkan dengan bentuk sebuah cambuk?” Jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan ini adalah sebuah telepon genggam atau suatu perangkat komunikasi lainnya yang serupa itu. Bila kita ingat-ingat, perangkat komunikasi nirkabel, seperti telepon genggam atau telepon satelit, adalah perkembangan yang baru-baru ini terjadi, maka kita akan paham betapa futuristiknya gambaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم 14 abad yang lalu. Maka, ini adalah satu lagi pemberitahuan akan waktu sebelum Hari Pengadilan di mana kita hidup di dalamnya.

Teknologi, yang dapat menyampaikan atau memindahkan suara dan gambar dalam jarak ribuan kilometer dengan begitu gampang dan menakjubkan, menunjukkan kesamaan yang amat menarik dengan pesan yang disebutkan di dalam hadis.

Dalam riwayat lainnya dari Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم beliau menyoroti perkembangan teknologi komunikasi:

Tak ada Hari Pengadilan ... hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)

Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri, pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20. Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya, dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi laser.

Pendeknya, perangkat-perangkat elektronik pada hari ini, seperti mikrofon dan pengeras suara, telah memungkinkan untuk merekam dan mendengar suara seseorang, yang menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam hadis di atas kepada kita telah menjadi kenyataan.

Apa yang dikatakan dalam hadis-hadis yang menggambarkan Akhir Zaman mengenai teknologi komunikasi tidak terbatas pada hadis yang dikutip di atas saja. Masih ada tandatanda lain yang sangat menarik dalam hadis-hadis lainnya:

Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)


Melalui sarana satelit, segala macam siaran dapat dikirim secara langsung ke tujuan. Fakta bahwa Nabi Muhammad pernah memprediksikan perihal kemampuan seperti ini 1.400 tahun yang lalu adalah salah satu tanda yang lain.

Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang pun berhenti untuk melihatnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, ‘Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Jelaslah bahwa kata “tangan” dalam hadis di atas merupakan kiasan. Pada zaman dahulu, sebuah tangan yang dijulurkan dari langit dan orang-orang menyaksikannya, sebagaimana tersebut dalam hadis tadi barangkali tidak begitu berarti bagi mereka. Namun bila kita mempertimbangkan teknologi pada hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya, televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk gelombang, yaitu, televisi.

Beberapa contoh lain yang relevan juga sangat menarik:

Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)

Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)


Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendiri-sendiri.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)

Hadis ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan pada seratus tahun yang lalu.

Tatkala Badiuzzaman Said Nursi menafsirkan hadis-hadis ini, beliau menerangkan bahwa hadis-hadis ini secara menakjubkan meramalkan kemunculan radio, televisi, dan perang-kat-perangkat komunikasi lainnya yang semacam itu.



Mari Bershalawat Untuk Beliau :

Allahumma Shali Ala Muhammad wa ala alihi wabarrik wassalam



Di kutip dari:Kembang Anggrek

Selasa, 08 Februari 2011

CATATAN BUKU SEORANG KYAI (SURPRISE dari ALLAH SWT)


Kisah perjalanan batin seorang ulama, melalui doa, rasa kecewa, takut, marah, khawatir, hingga mendapatkan hidayah, bahwa putri bungsunya yang progressive/agresive ternyata tetap dalam lindungan dan Jalannya Allah S.W.T.

Medan, 15 Juni 1975

Hari ini engkau terlahir ke dunia, anakku. Meski tidak seperti harapanku bertahun-tahun merindukan kehadiran seorang anak laki-laki, aku tetap bersyukur engkau lahir dengan selamat setelah melalui jalan divakum. Telah kupersiapkan sebuah nama untukmu; Qaulan Syadida..Aku sangat terkesan dengan janji Allah dalam surat Al-Ahzab ayat tujuh puluh, maknanya perkataan yang benar. Harapanku engkau kelak menjadi seorang yang kaya iman dan memperoleh fauzan'adzima, kemenangan yang besar seperti yang engkau telah dijanjikan Allah dalam Al-Quran. Sungguh kelahiranmu telah mengajarkanku makna bersyukur...

1981 Tahun ini engkau memasuki sekolah dasar. Usiamu belum genap enam tahun. Tetapi engkau terus merengek minta disekolahkan seperti saudarimu. Engkau berbeda dari keempat kakakmu terdahulu. Bagaimana engkau dengan gagah tanpa ragu atau malu-malu melangkah memasuki ruang kelasmu. Bahkan engkau tak minta dijemput. Saat ini aku mulai menyadari sifat keberanian yang tumbuh dalam dirimu yang tak kutemukan dalam diri saudarimu yang lain.

1987 Putriku, sungguh aku pantas bangga padamu. Tahun ini engkau ikut Cerdas Cermat tingkat nasional di TVRI. Dengan bangga aku menyaksikan engkau tampil penuh percayar diri di layar kaca dan aku pun bisa berkata pada teman-temanku; itu anakku Qaulan...Meski tidak juara pertama, aku tetap bangga padamu. Namun di balik rasa banggaku padamu selalu terbesit satu kekhawatiran akan sikapmu yang agak aneh dalam pengamatanku. Tidak seperti keempat kakakmu yang kalem dan cendrung memilik sifat-sifat perempuan, engkaujustru sangat angresif, pemberani, agak keras kepala, meski tetap santun padaku dan selalu juara kelas.

Jika hari Ahad tiba, engkau lebih suka membantuku membersihkan taman, mengecat pagar, atau memegangi tangga bila aku memanjat membetulkan bocor. Engkau lebih sering mendampingiku dan bertanya tentang alat-alat pertukangan ketimbang membantu ibumu memasak di dapur seperti saudarimu yang lain.

Kebersamaan dan kedekatanmu denganku, membuatku sering meperlakukanmu sebagai anak lelakiku, dengan senang hati aku menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, membekalimu dengan pengatahuan dan permainan untuk anak lelaki. Tak jarang kita berdua pergi memancing atau sekedar menaikkan layang-layang sore hari di lapangan madrasah tempat aku mengajar.

Putriku, sungguh kekhawatiranku berbuah juga. Engkau menolak bersekolah di tsanawiyah seperti saudarimu. Diam-diam tanpa sepengetahuanku engkau telah mendaftar di sebuah SMP negeri. Bukan kepalang kemarahanku. Untunglah ibumu datang membelamu, jika tidak mungkin tangan ini sudah berpindah ke pipimu yang putih mulus. Tegarnya watakmu, bahkan tak setetes airmata jatuh dari kedua matamu yang tajam menatapku.

Putriku, jika aku marah padamu semata-mata karena aku khawatir engkau larut dalam pola pergaulan yang tak benar, anakku. Terlebih-lebih saat engkau menolak mengenakan jilbab seperti keempat kakakmu. Betapa sedih dan kecewa hatiku melihatmu, Nak...

1993 Tahun ini engkau menamatkan SMAmu. Engaku tumbuh menjadi gadis cantik, periang, pemberani, dan banyak teman. Temanmu mulai dari tukang kebun sampai tukang becak, wartawan, bahkan menurut ibumu pernah anggota Kopassus datang mencarimu.

Putriku, disetiap bangun pagiku, aku seolah tak percaya engkau adalah putriku, putri seorang yang sering dipanggil Ustadz, putri seorang kepala madrasah, putri seorang pendiri perguruan Islam...

Putriku, entah mengapa aku merasa seperti kehilanganmu. Sedih rasanya berlama-lama menatapmu dengan potongan rambut hanya berbeda beberapa senti dengan rambutku. Biar praktis dan sehat; berkali-kali itu alasan yang kau kabarkan lewat ibumu. Jika terjadi sesuatu yang tidak baik pada dirimu selama melewati usia remajamu, putriku maka akulah orang yang paling bertanggung jawab atas kesalahan itu. Aku tidak behasil mendidikmu dengan cara yang Islami.

Dalam doa-doa malamku selalu kebermohon pada Rabbul 'Izzati agar engkau dipelihara olehNya ketika lepas dari pengawasan dan pandangan mataku. Kesedihan makin bertambah takkala diam-diam engkau ikut UMPTN dan lulus di fakultas teknik. Fakultas teknik, putriku? Ya Rabbana, aku tak sanggup membayangkan engkau menuntut ilmu berbaur dengan ratusan anak laki-laki dan bukan satupun mahrommu?

Dalam silsilah keluarga kita tidak satupun anak perempuan belajar ilmu teknik, anakku. Keempat kakakmu menimba ilmu di institut agama dan ilmu keguruan. Ya, silsilah keluarga kita adalah keluarga guru, anakku. Engkau kemukakan sejumlah alasan, bahwa Islam juga butuh arsitek, butuh teknokrat, Islam bukan tentang ibadah melulu...Baiklah, aku sudah terlalu lelah menghadapimu, aku terima segala argumen dan pemikiranmu,putriku..

Dan aku akan lebih bisa menerima seandainya engkau juga mengenakan busana Muslimah saat memulai masa kuliahmu.

1995 Tahun ini tidak akan pernah kulupan. Akan kucatat baik-baik...Engkau putriku, yang selalu kusebut namamu dalam doa-doaku, kiranya Allah S.W.T mendengar dan mengabulkan pintaku. Ketika engkau pulang dari kuliahmu; subhannalah! Engkau sangat cantik dengan jilbab dan baju panjangmu, aku sampai tidak mengenalimu, putriku. Engkau telah berubah, putriku.. Apa sesungguhnya yang engkau dapati di luar sana. Bertahun-tahun aku mengajarkan padamu tentang kewajiban Muslimah menutup aurat, tak sekalipun engkau cela perkataanku meski tak sekalipun juga engkau indahkan anjuranku. Dua tahun di bangku kuliah, tiba-tiba engkau mengenakan busana takwa itu? Apa pula yang telah membuatmu begitu mudah menerima kebenaran ini? Putriku, setelah sekian lamanya waktu berlalu, kembali engkau mengajarkan padaku tentang hakikat dan makna bersyukur.

1997 Putriku, kini aku menulis dengan suasana yang lain. Ada begitu banyak asa tersimpan di hatiku melihat perubahan yang terjadi dalam dirimu. Engkau menjadi sangat santun, bahkan terlihat lebih dewasa dari keempat saudarimu yang kini telah berumah tangga semuanya. Kini, hanya engkau aku dan ibumu yang mendiami rumah ini.

Kurasakan rumah kita seolah-olah berpendar cahaya setiap saat dilantuni tilawah panjangmu. Gemercik suara air tengah malam menjadi irama yang kuhafal dan pantas kurenungi.

Putriku, jika aku pernah merasa bahagia, maka saat paling bahagia yang pernah kurasakan di dunia adalah saat ketika diam-diam aku memergokimu tengah menangis dalam sujud malammu....

Selalu kuyakinkan diriku bahwa akulah si pemilik mutiara cahaya hati itu, yaitu engkau putriku...

1998 Putriku, kalau saat ini aku merasa sangat bangga padamu, maka itu amat beralasan. Engkau telah lulus menjadi sarjana dengan predikat cum laude. Keharuan yang menyesak dadaku mengalahkan puluhan tanya ibumu, diantaranya; mengapa engkau tidak punya teman pendamping pria seperti kakak-kakakmu terdahulu? Engkau begitu sederhana, putriku, tanpa polesan apapun seperti lazimnya mereka yang akan berangkat wisuda, semua itu justru membuatku semakin bangga padamu. Entah darimana engkau bisa belajar begitu banyak tentang kebenaran, anakku...

Jika hari ini aku meneteskan airmata saat melihatmu dilantik, itu adalah airmata kekaguman melihat kesungguhan, ketegaran, serta prinsip yangengkau pegan teguh. Dalam hal ini akupun mesti belajar darimu, putriku...

1 Agustus 1999

Putriku, bulan ini usiaku memasuki bilangan enampuluh tiga. Aku teringat Rasulullah mengakhiri masa dakwahnya didunia pada usia yang sama.

Akhir-akhir ini tubuhku terasa semakin melemah. Penyakit jantung yang kuderita selama bertahun-tahun kemarin mendadak kumat, saat kudapati jawaban diluar dugaan dari keempat saudarimu. Tidak satu pun dari mereka bersedia meneruskan perguruan yang telah kubina selama puluhan tahun. Aku sangat maklum, mereka tentu mempunyai pertimbangan yang lain, yaitu para suami mereka.

Sedih hatiku melihat mereka yang telah kudidik sesuai dengan keinginanku kini seolah-oleh bersekutu menjauhiku.

Jika aku menulis diatas tempat tidur rumah sakit ini, itu dengan kondisi sangat lemah, putriku. Aku tak tahu pasti kapan Allah memanggilku. Putriku....kutitipkan buku harianku ini pada ibumu agar diserahkan padamu. Aku percaya padamu...Jika aku memberikan buku ini padamu, itu karena aku ingin engkau mengetahui betapa besar cintaku padamu, mengapa dulu aku sering memarahimu..maafkan buya, putriku...

Kini hanya engkau satu-satunya harapanku...Aku percaya perguruan yang telah kubangun dengan tanganku sendiri ini padamu. Aku bercita-cita mengembangkannya menjadi sebuah pesantren. Engkau masih ingat lapangan tempat kita dulu menaikkan layangan? Itu adalah tanah warisan almarhum kakekmu.

Di lapangan itulah kurencanakan berdiri bangunan asrama tempat para santri bermukim. Engkau seorang arsitek, anakku, tentu lebih memahami bangunan macam apa yang sesuai untuk kebutuhan sebuah asrama pesantren...

Kuserahkan sepenuhnya kepadamu, juga untuk mengelolanya nanti. Sebab aku yakin, dari tanganmu, dari hatimu yang jernih, dari perkataan dan tindakanmu yang selalu sejalan dengan kebenaran akan terlahir sebuah fauzan'adzima, kemenangan yang besar, seperti yang telah Allah janjikan, yakinlah, putriku...

Dalam diri dan jiwamu kini terhimpun beragam kapasitas keilmuan dunia dan akhirat. Kini kusadari engkau bukan saja sekedar terlahir dari rahim ibumu, tetapi juga lahir dari rahim bernama Hidayah. Semoga Allah menyertai dan memudahkan jalan yang akan engkau lalui, putriku. Amien Ya Rabbal 'Alamiin.

12 Agustus 1999

Rabbi, jika airmata ini bukan tumpah, bukan karena aku tidak mengikhlaskan buyaku Engkau panggil, tapi sebab aku belum mengenali buyaku selama ini, seutuhnya. Sebab hanya seujung kuku baktiku padanya. Rabbi, perkenankan aku menjalankan amanah Buya dengan segenap radhi-Mu. hanya Engkau..ya Mujib...

------0000-----

“Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar ...

Dalam dinding keterbatasan itu saya merasakan kedamaian”.

Semoga apa yang telah saya sampaikan ini ada manfaatnya,

Bila ada salah kata mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S.W.T Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh




Dari : Shobat FB q Ahmad Suwarno

Selasa, 01 Februari 2011

AKU HANYALAH SEORANG HAMBA


Pada masa Rasulullah memimpin masyarakat Madinah, selaku orang besar ia justru paling melarat, walaupun warga Madinah hidup berkecukupan.
Kalau ada pakaian yang robek, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memeras susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.

Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai shalat."
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti 'Wahai yang kemerah-merahan')
'Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."
Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." Tanpa sedikit tergambar rasa kesal diwajahnya.
Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya. Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?" Lantas dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasehat dia tetap bandel, jadi aku pukul dia."

"Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s.a.w. "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu bagi anak-anakmu ?"
Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya."
Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi kepala keluarga tidak menampakkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah mengimami Shalat Isya berjamaah, para sahabat yang jadi makmum dibuat cemas oleh keadaan nabi yang agaknya sedang sakit payah. Buktinya, setiap kali ia menggerakkan tubuh untuk rukuk, sujud dan sebagainya, selalu terdengar suara keletak-keletik, seakan-akan tulang-tulang Nabi longgar semuanya.
Maka, sesudah salam, Umar bin Khatab bertanya,"Ya, Rasullullah, apakah engkau sakit?".
"Tidak, Umar, aku sehat," jawab Nabi.
"Tapi mengapa tiap kali engkau menggerakkan badan dalam shalat, kami mendengar bunti tulang-tulangmu yang berkeretakan?".
Mula-mula, Nabi tidak ingin membongkar rahasian. Namun, karena para sahabat tampaknya sangat was-was memperhatikan keadaannya, Nabi terpaksa membuka pakaiannya.
Tampak oleh para sahabat, Nabi mengikat perutnya yang kempis dengan selembar kain yang didalamnya diiisi batu-batu kerikil untuk mengganjal perut untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kerikil itulah yang berbunyi keletak-keletik sepanjang Nabi memimpin shalat berjamaah.
Serta merta Umar pun memekik pedih, "Ya, Rasulullah, apakah sudah sehina itu anggapanmu kepada kami? Apakah engkau mengira seandainya engkau mengatakan lapar, kami tidak bersedia memberimu makan yang paling lezat ?
Bukankah kami semuanya hidup dalam kemakmuran ?".

Nabi tersenyum ramah seraya menyahut, "Tidak, Umar tidak. Aku tahu, kalian, para sahabatku, adalah orang-orang yang setia kepadaku. Apalagi sekedar makanan, harta ataupun nyawa akan kalian serahkan untukku sebagai rasa cintamu terhadapku, tetapi dimana akan kuletakkan mukaku dihadapan pengadilan Allah" kelak di Hari Pembalasan, apabila aku selaku pemimpin justru membikin berat dan menjadi beban orang-orang yang aku pimpin?".
Para sahabat pun sadar akan peringatan yang terkandung dalam ucapan Nabi tersebut, sesuai dengan tindakannya yang senantiasa lebih mementingkan kesejahteraan umat daripada dirinya sendiri.

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Baginda hanya diam dan bersabar ketika kain rida'nya ditarik dengan kasar oleh seorang Arab Baduwi hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Baduwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Mengenang pribadi yang amat halus ini, timbul persoalan dalam diri kita... adakah lagi bayangan pribadi baginda Rasulullah s.a.w. hari ini?

Apakah rahasia yang menjadikan jiwa dan akhlak baginda begitu indah? Apakah yang menjadi rahasia kehalusan akhlaknya hingga sangat memikat dan menjadikan mereka begitu tinggi kecintaan padanya.
Apakah kunci kehebatan peribadi baginda yang bukan saja sangat bahagia kehidupannya walaupun di dalam kesusahan dan penderitaan, bahkan mampu pula membahagiakan orang lain tatkala di dalam derita.
Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH S.W.T dan rasa kehambaan yang sudah menyatu dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.

Seorang tabib yang dikirim oleh penguasa Mesir, Muqauqis, sebagai tanda persahabatan, selama dua tahun di Madinah sama sekali menganggur.
Menandakan betapa kesehatan penduduk Madinah betul-betul berada pada tingkatan yang tinggi. Sampai tabib itu bosan dan bertanya kepada Nabi, "Apakah masyarakat Madinah takut kepada tabib?"

Nabi menjawab, "Tidak. Terhadap musuh saja tidak takut, apalagi kepada tabib".
"Tapi mengapa selama dua tahun tinggal di Madinah, tidak ada seorang pun yang pernah berobat kepada saya?"
"Karena penduduk Madinah tidak ada yang sakit," jawab Nabi.

Tabib itu kurang percaya, "Masak tidak ada seorang pun yang mengidap penyakit?".
"Silakan periksa ke segenap penjuru Madinah untuk membuktikan ucapanku,"ujar Nabi.
Maka tabib Mesir itu pun melakukan perjalanan kelililng Madinah guna mencari tahu apakah benar ucapan Nabi tersebut. Ternyata memang di seluruh Madinah ia tidak menjumpai orang yang sakit-sakitan. Akhirnya, ia berubah menjadi kagum dan bertanya kepada Nabi, "Bagaimana resepnya sampai orang-orang Madinah sehat-sehat semuanya ?"

Penjabaran peringatan itu dijelaskan oleh Rasulullah Saw. dengan sabdanya,

"Tidak ada sesuatu yang dipenuhkan oleh putra putri Adam lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi putra Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun harus dipenuhkan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga sisanya untuk pernafasannya (Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi).

Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hingga pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiklnya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. ketika ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin masuk Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini ?"
Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.




Dari : Sahabat FB q Ahmad Suwarno

Cintai Allah

Cintailah Allah Cintailah Allah Cintailah Allah

Mencintai Allah pasti mencintai Rasulullah.

Mencintai Rasulullah pasti mencintai Allah.

Karena Rasulullah sangat mencintai Allah dan Allah sangat mencintai Rasulullah.

Rasulullah sangat taat dan patuh kepada Allah.

Tingkah laku adalah pancaran dari Qolbu.

Qolbu dan tingkah laku Rasulullah adalah Al Qur’an, dan Al Qur’an adalah firman Allah / tuntunan Allah terhadap hambaNya.

Bila seseorang mencintai yang dicintai, pasti dia akan taat, patuh dan mencontoh yang dicintai.

Maka taat, patuh dan contoh tingkah laku Rasulullah, berarti taat dan patuh kepada Alloh, dan pasti dicintai Allah dan Rosulullah.

Jangan menduakan cinta Alloh, karena Allah Maha Pencemburu (laa ilaaha illallah)

Jangan menduakan cinta Allah, Walaupun itu kepada Ibumu, Bapakmu, dirimu, Suamimu, Istrimu, Anakmu, Keluargamu, saudaramu, hartamu, kedudukanmu, muslimin/muslimat dan seluruh makhluk.

Tapi berikan kasih sayang sebesar besarnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah (Al Qur’an & Al hadist) kepada Ibumu, Bapakmu, dirimu, Suamimu, Istrimu, Anakmu , saudaramu, hartamu, kedudukanmu, muslimin/muslimat dan seluruh makhluk.

Segera minta ampun kepada Allah dan minta maaf kepada Rasulullah, bila ada kesalahan didalam qolbu dan tingkah laku dikehidupan sehari hari. Dan segera memperbaiki kembali apa yang kita lakukan.

Mudahlah mengakui kesalahan dan minta maaf kepada seluruh mahluk Allah sehingga engkau di cintai Allah.

Mudahlah memberi maaf kepada seluruh mahluk Allah sehingga engkau mudah diampuni segala kesalahan oleh Allah.

Selalu ingat memuji Allah dan Rasullullah (shalawat) sehingga engkau selalu diingat dipuji oleh Allah dan Rasulullah.

Selalu minta tolong Allah dan bersyafa’at kepada Rasulullah dalam segala hal.

Pancarkanlah asma/nama Allah (asmaul husna), af’al Allah dan sifat Allah dengan Qolbu dan tingkah laku di kehidupanmu.

Semoga engkau dicintai oleh Allah dan Rosullullah.





Sumber: Tasawuf Noto Ati Noto Ati
Nurut Marang Gusti Allah lan Nurut Marang Sabdaning Kanjeng Nabi Muhammad SAW